Lawang Sewu adalah salah satu destinasi wisata paling terkenal di Semarang, Jawa Tengah. Bangunan megah ini merupakan simbol penting dari sejarah dan kebudayaan Indonesia, serta menarik perhatian ribuan pengunjung setiap tahunnya.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Wisata Lawang Sewu, memahami sejarahnya, keunikan arsitekturnya, dan daya tarik wisatanya yang tak terbantahkan.
Sejarah Lawang Sewu
Lawang Sewu, yang secara harfiah berarti “seribu pintu” dalam bahasa Jawa, dibangun oleh pemerintah Belanda pada awal abad ke-20 sebagai kantor administratif untuk perusahaan kereta api Hindia Belanda.
Pembangunan bangunan ini dimulai pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Bangunan ini awalnya dirancang sebagai kantor pusat Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) atau Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda.
Selama masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, Lawang Sewu digunakan sebagai markas tentara Jepang dan tempat penyiksaan terhadap tawanan perang.
Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini digunakan oleh pemerintah sebagai kantor administrasi dan pusat pelatihan militer.
Seiring berjalannya waktu, Lawang Sewu kemudian menjadi salah satu ikon kota Semarang dan diubah menjadi destinasi wisata sejarah yang terkenal.
Keunikan Arsitektur
Salah satu daya tarik utama Lawang Sewu adalah arsitektur megahnya. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Belanda, C. Citroen, dan memiliki gaya arsitektur kolonial Eropa yang khas. Dikenal dengan jumlah pintu dan jendela yang sangat banyak, Lawang Sewu memberikan kesan mewah dan megah.
Bangunan ini juga memiliki ciri khas berupa bangunan dua lantai dengan tangga spiral yang menghubungkan lantai atas dan bawah.
Di sekitar bangunan, terdapat taman yang hijau dan rimbun, menambah pesona alam dan keindahan lingkungan sekitar.
Daya Tarik Wisata
Sebagai destinasi wisata, Lawang Sewu menawarkan pengalaman yang unik bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan arsitektur.
Di dalam bangunan, terdapat museum yang memamerkan berbagai artefak dan dokumentasi tentang sejarah Lawang Sewu, termasuk masa-masa penjajahan Belanda dan pendudukan Jepang.
Para pengunjung juga dapat mengikuti tur yang dipandu untuk menjelajahi ruang-ruang di dalam bangunan, termasuk ruang utama, ruang rapat, dan terowongan bawah tanah yang konon digunakan sebagai tempat penyiksaan selama pendudukan Jepang.
Tur ini memberikan wawasan yang mendalam tentang sejarah Lawang Sewu dan peranannya dalam perkembangan Indonesia.
Selain itu, Lawang Sewu juga terkenal dengan cerita-cerita mistis dan legenda urban yang mengelilinginya.
Banyak yang percaya bahwa bangunan ini angker dan dihuni oleh roh-roh penjaga yang meninggal saat pembangunan. Oleh karena itu, Lawang Sewu sering menjadi tujuan wisata rohaniah bagi para pencinta hal-hal gaib.
Peran Lawang Sewu sebagai Warisan Budaya
Selain sebagai destinasi wisata, Lawang Sewu juga memiliki nilai historis dan budaya yang penting bagi masyarakat Indonesia.
Sebagai salah satu bangunan bersejarah yang masih terawat dengan baik, Lawang Sewu diakui sebagai cagar budaya nasional oleh pemerintah Indonesia.
Pengelolaan dan pelestarian Lawang Sewu sebagai warisan budaya nasional merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya.
Dengan menjaga keaslian dan keutuhan bangunan ini, kita dapat memastikan bahwa warisan berharga ini akan terus dinikmati oleh generasi mendatang.
Kesimpulan
Lawang Sewu adalah destinasi wisata yang kaya akan sejarah, arsitektur megah, dan keunikan budaya. Sebagai simbol penting dari masa kolonial Belanda dan perjuangan Indonesia untuk kemerdekaan, bangunan ini memiliki tempat istimewa dalam hati masyarakat Indonesia.
Dengan mengunjungi Kota Lama Semarang, kita dapat menghargai warisan berharga ini dan memahami peran pentingnya dalam sejarah dan budaya Indonesia.